Info Terbaru 2022

Pengertian Populasi Dan Sampel Serta Teknik Sampling

Pengertian Populasi Dan Sampel Serta Teknik Sampling
Pengertian Populasi Dan Sampel Serta Teknik Sampling
Dalam melaksanakan penelitian tentu kita sering mendengar istilah populasi, sampel ataupun tehnik sampling. Dalam kesempatan kali ini penulis akan coba mengupas ketiga pembahasan di atas, nah berikut ini ialah uraiannya:

A. Pengertian atau definisi populasi

Populasi ialah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus (Sabar, 2007).

Sedangkan berdasarkan Sugiyono pengertian populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011:80).

Makara populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi mencakup karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Penelitian sample gres boleh di laksanakan apabila keadaan subyek di dalam populasi benar-benar homogen

Kita melaksanakan penelitian sampel dari pada melaksanakan penelitian populasi lantaran penelitian sampel mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
  1. Karna menghemat dari segi waktu, tenaga dan biaya karna subyek penelitian sample relative lebih sedikit di banding dengan study populasi
  2. Di banding dengan penelitian populasi penelitian sample lebih baik karna apabila penelitian populasi terlalu besar maka di khawatirkan ada yang terlewati dan lebih merepotkan
  3. Pada penelitian populasi akn terjadi kelelahan dalam pencatatan dan analisisnya
  4. Dalam penelitian populasi sering bersifat destruktif
  5. Adakalanya penelitian populasi tidak lebih baik di laksanakan karna terlalu luas populasinya.

B. Pengertian Sampel

Sampel ialah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu bisa secara representative sanggup mewakili populasinya (Sabar,2007).

Menurut Sugiyono sampel ialah kepingan atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti mustahil mempelajari semua yang ada pada populasi, missal lantaran keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (Sugiyono,2011).


Ada empat parameter yang bisa dianggap menentukan representativeness sampel (sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya), yaitu:

1. Variabilitas populasi
Variabilitas populasi merupakan hal yang sudah “given”, artinya peneiti harus mendapatkan sebagaimana adanya, dan tidak sanggup mengatur atau memanipulasinya.
2. Besar sampel
Makin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggi taraf representativeness sampel tersebut. Jika populasinya homogen secara sempurna, besarnya sampel tidak menghipnotis tarag representativeness sampel.
3. Teknik penentuan sampel
Makin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan makin tinggi pula tingkat representativeness sampel.
4. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.
Makin lengkap ciri-ciri populasinya yang dimasukkan ke dalam sampel, akan makin tinggi tingkt representativeness sampel.

Statistik inferensial memungkinkan kita untuk menebak suatu karakteristik numerik dari sebuah kumpulan kelompok besar.

Logika sampling memberi kita cara untuk menguji kesimpulan wacana kelompok-kelompok besar memakai hanya sebagian kecil dari anggota kepingan tersebut.

Suatu populasi ialah sekelompok fenomena yang mempunyai sesuatu hal yang sama. Istilah ini sering mengacu pada sekelompok orang misalnya:
  • Semua pemilih yang terdaftar di KPU Kota Semarang.
  • Seluruh penumpang KA Argo Bromo Anggrek.
  • Semua orang Indonesia yang kerja shift malam.
Tetapi populasi sanggup merujuk pada hal-hal yang lain seperti: 
  • Semua suhu maksimum Juni-Juli kota-kota besar di Indonesia.
  • Semua sel saraf Macaca mulatta.
  • Tingkat keasaman air bahari di Selat Jawa.

Seringkali peneliti ingin mengetahui hal-hal wacana karakteristik, perilaku dan lain-lain dari sebuah populasi, tetapi tidak mempunyai data untuk setiap orang atau atribut dalam populasi tersebut.

Jika divisi layanan pelanggan Bank Mandiri ingin mengetahui apakah pelanggan merasa puas, maka tidak akan mudah (atau bahkan tidak mungkin) dengan menghubungi setiap nasabah.
Sebaliknya, perusahaan hanya menentukan beberapa nasabah sebagai perwakilan. Dengan demikian sampel ialah sekelompok kecil anggota terpilih yang mewakili seliruh populasi.

Statistik mempelajari hal-hal wacana populasi bahwa sampel harus acak. Sampel acak memungkinkan setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.

Parameter ialah karakteristik populasi. Statistik inferensial memungkinkan untuk menciptakan generalisasi wacana parameter populasi berdasarkan statistik yang dihitung dari sampel acak.

CONTOH :

Anda ingin tahu pendapatan rata-rata per bulan konsumen oli Castrol di Jawa Tengah. Anda menarik sampel (x) acak 10 pelanggan dari tiap kabupaten dan hasil perhitungan pendapatan rata-rata Rp.10 juta.

Sekarang Anda sanggup menyimpulkan bahwa pendapatan konsumen oli Castrol di Jawa Barat (populasi μ) cenderung pada kisaran Rp.10 juta juga. Ini ialah salah satu teladan dari inferensi statistik.

C. Cara atau teknik pengambilan sampling

Teknik Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat banyak sekali macam teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling intinya bisa dikelompokkan menjadi 2 (dua) maca yaitu probability sampling dan non-probability sampling. 

Berikut dibawah ini penjelasannya:

1. Probability Sampling 

Probability Sampling  adalah suatu teknik sampling yang memperlihatkan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, 

Tekhnik ini terdiri atas:
  • Simple random sampling: dikatakan simple atau sederhana lantaran pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi tersebut. Cara ini sanggup lakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
  • Dispropotionate Stratified Random Sampling: Suatu teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
  • Proportionate stratified random sampling: salah satu teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen serta berstrata secara proporsional.
  • Area sampling (Cluster sampling): Teknik sampling kawasan digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, ibarat contohnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau dari suatu kabupaten.
2. Non probability sampling 

Non probability sampling ialah teknik yang tidak memperlihatkan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel,  

Teknik ini terdiri atas:
  • Sampling Sistematis: suatu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
  • Sampling Kuota: Teknik untuk menentukan sampel yang berasal dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu hingga jumlah kuota yang diinginkan. Seperti misalnya, jumlah sampel pria sebanyak 70 orang maka sampel wanita juga sebanyak 70 orang.
  • Sampling aksidental: Sauatu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti sanggup digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok untuk dijadikan sebagai sumber data.
  • Purposive Sampling: Suatu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau sleksi khusus. Seperti contohnya misalnya, kau meneliti kriminalitas di Kota atau kawasan tertentu, maka kau mengambil informan yaitu Kapolresta kota atau kawasan tersebut, seorang pelaku kriminal dan seorang korban kriminal yang ada di kota tersebut.
  • Sampling Jenuh: Suatu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering sekali dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau sedikit, yaitu kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin menciptakan generalisasi dengan kesalahan yang relatif kecil.
  • Smpling Snowball: Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil atau sedikit, kemudian kemudian membesar. Atau sampel berdasarkan penelusuran dari sampel yang sebelumnya. Seperti misalnya, penelitian mengenai kasus korupsi bahwa sumber informan pertama mengarah kepada informan kedua kemudian informn seterusnya

DAFTAR PUSTAKA
Rutoto, Sabar. 2007. Pengantar Metedologi Penelitian. FKIP: Universitas Muria Kudus
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA, cv
Advertisement

Iklan Sidebar