Info Terbaru 2022

Bentuk - Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani

Bentuk - Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
Bentuk - Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
Seperti kita ketahui bersama gotong royong yang di maksud kebugaran jasmani yaitu kemampuan badan untuk mendapatkan pertolongan fisik yang di berikan kepadanya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan, sehingga badan masih bisa melaksanakan acara yang serupa di keesokan harinya.

Pada pembahasan kali ini kami akan coba bentuk - bentuk Latihan Kebugaran Jasmani, simak uraiannya berikut.

1. Hakikat Latihan Kondisi Fisik

Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesejukan jasmani (physical fitness). Derajat kesejukan jasmani seseorang sangat memilih kemampuan fisiknya dalam melaksanakan kiprah sehari-hari. Semakin tinggi derajat kesejukan jasmani seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata lain, hasil kerjanya kian produktif jikalau kesejukan jasmaninya kian meningkat.

Selain mempunyai kegunaan untuk meningkatkan kesejukan jasmani, latihan kondisi fisik merupakan pro­gram pokok dalam pembinaan atlet untuk berprestasi dalam suatu cabang olahraga. Atlet yang mempunyai tingkat kesejukan jasmani yang baik akan terhindar dari kemungkinan cedera yang biasanya Bering terjadi jikalau seseorang melaksanakan kerja fisik yang berat.

Kurangnya daya tahan, kelentukan persendian, kekuatan otot, dan kelincahan merupakan penyebab utama timbulnya cedera olahraga. Hal ini disebabkan acara latihan kondisi fisik yang dilakukan seseorang tidak tepat sebelum ia terjun mengikuti pertandingan atau melaksanakan kegiatan fisik yang lebih berat.


Setiap, orang membutuhkan kesejukan jasmani yang baik supaya ia clapat melaksanakan pekerjaannya
.dengan efisien dan efektif tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Kesegaran jasmani yaitu kesanggupan dan kemampuan badan melaksanakan penyesuaian (adaptasi) terhadap, pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menjadikan kelelahan yang berlebihan.

Program latihan kondisi fisik perlu direncanakan secara sistematis, Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kesejukan jasmani dan kemampuan ergosistem tubuh. Proses latihan kondisi fisik yang dilakukan secara cermat, berulang-ulang dengan kian hari meningkat beban latihannya, akan meningkatkan kebugaran jasmani. Hal ini akan mengakibatkan seseorang kian terampil, besar lengan berkuasa clan efisien dalam gerakannya.

Para andal olahraga berpendapat, bahwa seorang atlet yang mengikuti acara latihan kondisi fisik secara intensif selama 6 – 8 ahad sebelum isu terkini pertandingan, akan mempunyai kekuatan, kelentukan, dan daya tahan yang jauh lebih baik selama isu terkini pertandingan. Perkembangan kondisi fisik yang terbaik juga membantu seorang atlet untuk bisa mengikuti latihan selanjutnya dalam perjuangan mencapai prestasi setinggi-tingginya.

2. Bentuk-bentuk Latihan Kondisi Fisik

Berkenaan dengan pembinaan kondisi fisik untuk meningkatkan kesejukan jasmani, kita perlu mengenal beberapa unsur-unsur kesejukan jasmani yang perlu dilatih. Unsur-unsur kesejukan jasmani tersebut antara lain: kekuatan, kecepatan, daya tahan otot jantung dan paru-paru, kelincahan, daya ledak (power) dan kelentukan.

Latihan Kondisi Fisik Umum (General Physical Conditioning)

Latihan kondisi fisik umum yaitu latihan fisik yang belum dikaitkan dengan cabang olahraga tertentu. Dengan kata lain pembentukan kondisi fisik tersebut masih bersifat umum dan dasar.

Program latihan yang dilakukan untuk melatih kondisi fisik secara umum contohnya  pemain sepak bola antara lain sebagai berikut.

1. Latihan daya ledak (Explosive power)

Bentuk-bentuk latihan daya ledak yaitu sebagai berikut:

  • Melompat dengan dua kaki (double leg bound)
  • Melompat dengan satu kaki secara bergantian
  • Lompat Jongkok

2. Latihan kekuatan (Strength training)

Dalam olahraga, kekuatan dipakai dalam banyak sekali bentuk antara lain:

  • Bergeraknya badan olahragawan (berlari, melompat, berenang dan sebagainya),
  • Menggerakkan benda atau bantalan lain: tolak peluru, bola, angkat besi, dayung dan sebagainya. dan
  • Melawan dan mengatasi kekuatan otot lawan: judo, gulat dan sebagainya.
  • Bentuk latihan kekuatan dengan banyak sekali kombinasi kekuatan yang dikenal dengan circuit training, yaitu urutan latihan dengan satu macam kegiatan di setiap pos antara 4 — 12 pos. Dalam hal ini pada setiap pos dilatih otot/sekelompok otot tertentu. Selain gampang dilakukan, circuit pembinaan tidak memerlukan alas-alas yang rumit, juga menarik dan tidak membosankan lantaran bervariasi.

Beberapa pola latihan kekuatan antara lain sebagai berikut:

  • Push up (melatih otot lengan)
  • Pull up (melatih otot lengan)
  • Back up (untuk melatih otot punggung)
  • Sit up (melatih otot perut)
  • Squat jump (melatih otot kaki), dll


3. Latihan kecepatan (Speed training)

Latihan kecepatan yang masih bersifat umum ini diberikan dalam bentuk latihan lari dan sekaligus dengan latihan reaksi.

Beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam latihan kecepatan antara lain sebagai berikut.

  • Perlu diingat bahwa untuk lebih efektifnya latihan kecepatan tersebut, perlu rangsangan - rangsangan atau stimulus luar seperti: tanda dengan tepukan Langan, bunyi peluit, atau bunyi sebagai komando untuk mulai yang sekaligus juga melatih reaksi pemain.


4) Latihan daya tahan (Endurance training)

Daya tahan yaitu kemampuan untuk bekerja atau berlatih dalam waktu yang usang tanpa mengalami kelelahan.

Banyak kegiatan dalam membina daya tahan yang sanggup dilakukan, antara lain: lari jarak jauh, latihan aerobik 12 menit, lari lintas alam (cross country), fartlek, dan interval nterval training.

a) Latihan aerobik

Latihan aerobik dengan waktu yang ditentukan selama 12 menit, berusaha untuk mencapai jarak sejauh mungkin. Dalam proses latihan, semakin hari harus sanggup menempuh jarak yang semakin jauh untuk menemukan tingkat kebugaran jasmani dengan hasil yang dicapai

b) Latihan cross country

Latihan cross country atau lari lintas alam memang umum dilakukan. Biasanya dilakukan sebagai selingan dari latihan-latihan daya tahan lainnya. Latihan ini terutama sekali dilakukan dalam periode persiapan.

c) Latihan fartlek

Prinsip latihan fartlek yaitu berlari dengan banyak sekali variasi. Artinya sanggup mengatur kecepatan lari yang diinginkan selama melaksanakan latihan tersebut sesuai dengan impian dan sesuai pula dengan kondisi/kemampuan atlet. Sebagai pola sanggup dimulai latihan dengan lari lambat-lambat, lalu dilanjutkan dengan lari cepat pada jarak-jarak pendek secara intensif.

d) Interval training

Interval pembinaan yaitu bentuk latihan daya tahan dengan berlari pada jarak tertentu dengan waktu tertentu, dengan masa pemulihan (recovery) di antara pengulangan jarak tersebut.

Hal-hal yang perlu ditentukan dalam merencanakan latihan interval yaitu sebagai berikut.
     (1) Jarak yang akan ditempuh
     (2) Kecepatan untuk menempuh jarak tersebut
     (3) Pengulangan (repetition), yaitu beberapa kali jarak tersebut akan ditempuh
     (4) Lamanya masa istirahat (recovery) di antara repetisi.

5) Latihan kelentukan (Flexibility training)

Ada dua bentuk dalam menyebarkan kelentukan antara lain:
     (1) Peregangan dinamis dan
     (2) peregangan statis.

Adapun untuk penjelasannya yaitu sebagai berikut:

a) Peregangan dinamis

Peregangan dimanis dilakukan dengan menggerakkan badan atau anggota badan secara berirama atau dengan memantul-mantulkannya (bouncing),sehingga otot-otot teregang dan terulur.

b) Peregangan statis

peregangan ini dilkukan dengan menegangkan badan atau anggota badan dan mempertahankan perilaku tersebut tanpa bergerak untuk beberapa saat

Demikian jenis - jenis latihan kebugaran jasmani yang sanggup kami berikan untuk anda, semoga bermanfaat!
Advertisement

Iklan Sidebar